Rabu, 07 Desember 2011

Hanya Kamu & Tuhan Yang Tahu

dan lagi-lagi aku tersentak membaca baris demi baris tulisan ku yang lalu tentangmu .
3 bulan sudah masa itu berlalu, mungkin kini terasa begitu mengiris .
waktu tanpa janji-janji yang terucap memang terasa lebih indah meski tak sempurna .
hanya canda dan tawa yang terlihat dan rasa itu kian terkubur dalam .
.
kau yang selalu tersenyum manja, sementara aku yang tertawa riang .
kita, pribadi yang jauh berbeda .
kau yang pendiam, sementara aku yang tak puas bila belum bicara .
kau yang selalu sibuk dengan buku-buku pelajaranmu .
sementara aku sibuk dengan diriku ... dengan mimpi-mimpiku .
kau yang selalu berpikir panjang jauh ke depan ... sementara aku tenggelam bersama egoku .
.
hingga ada masa saat aku tersadar .
bila ada yang bilang bahwa cinta ini saling menyakitkan, mungkin benar .
meskipun aku tak pernah tahu apa yang ada di dalam hati mu sesungguhnya .
entah perkiraanku benar atau salah, hanya kamu yang tahu .
adapun yang mengatakan bahwa cinta adalah kata yang tak terkatakan, mungkin tak salah .
meskipun benci kadang tak sempat terucap .
aku hanya pernah berharap yang terbaik untuk kita .
.
aku tak akan pernah lupa dengan semua ucapan mu yang tertulis manis dalam untaian kata-kata dalam pesan singkatmu kepadaku meski ‘berbulan-bulan’ yang lalu ...
aku selalu tersenyum kala teringat setiap kalimat penyemangat darimu ...
bahkan doa-doa yang teruntai manis dalam percakapan kita di messenger ...
aku pun tak menampik bila ada masanya aku selalu merindukan hal itu ...
ya hal itu yang membuatku mau tak mau merindukan mu pula ...
.
menyakitkan memang menghadapi kenyataan ...
kenyataan yang tak jelas dan tak terjelaskan dengan sejelas-jelasnya ...
.
dari kamu, aku banyak belajar ...
dari kamu, aku tahu apa itu cinta ...
dari kamu, aku tahu apa itu sayang ...
dari kamu, aku tahu apa itu rindu ...
dari kamu, aku tahu apa itu melengkapi ...
dari kamu, aku tahu apa itu memberi ...
dari kamu, aku tahu apa itu jenuh ...
.
aku mungkin hanya seorang wanita bodoh yang berusaha tegar walaupun akhirnya menangis .
hanya wanita bodoh yang berharap bisa menggenggam angin .
aku yang hanya akan berdiri dalam bayang-bayang penasaran .
aku yang sering berprasangka buruk tentang kamu .
yang semua itu aku lakukan supaya aku tetap kuat manakala aku tak bisa menggenggam harapan ku sendiri .
entah benar, entah salah sekali lagi hanya kamu dan Tuhan yang tahu .
.
terima kasih untuk semua perhatianmu ...
terima kasih untuk semua semangatmu ...
terima kasih untuk semua doa-doamu ...
.
aku juga tak akan lupa dengan kebosanan mu akan kata maaf ku .
dan mungkin sekarang kau juga bosan dengan kata terima kasih ku .
bahkan diam-diam kau pun bosan mengenal ku, aku tak tahu .
sekali lagi hanya kau yang benar-benar tahu isi hatimu .
aku hanya pernah berharap dan meski harapan itu kini harus aku hancurkan sendiri.
“Mungkin kau akan bahagia dengan dia, yang lain.”
.
Untuk seseorang yang pernah menjadi separuh nafas dalam ruang kelas sekolah ku .

Salam Hancur,
Rena Rahayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar